Selamat Datang di Website Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Kalimantan Timur
Berapakah Jumlah ASN IKN Yang Akan Dipindahkan, Kepala BKN Menjawab... - BKD. Prov.Kaltim

Berapakah Jumlah ASN IKN Yang Akan Dipindahkan, Kepala BKN Menjawab...

  Kamis, 06-01-2022   16:35   Renick   828

Rencana pemindahan ASN ke Ibu Kota Negara (IKN) baru di Kalimantan Timur hingga kini masih menjadi perbincangan hangat. Lantas muncul pertanyaan berapakah jumlah dan kapan ASN akan dipindah ke IKN?


SAMARINDA - Plt Kepala BKN Bima Haria Wibisana kemudian menjawab pertanyaan tadi, meski tidak menyebutkan dengan rinci namun menurutnya pemindahan ASN ke IKN harus memperhitungkan banyak hal dengan akurat, misal salah satu yang terpenting berapa jumlah real ASN yang dibutuhkan.


“Kita harus hitung misal dengan (adanya) pandemi, kemudian perubahan bisnis kerja, yang dimana saat ini kita bisa lakukan digital, kemudian apakah masih akan diperlukan orang-orang yang hadir secara fisik? iya masih. Tetapi apakah akan sebanyak sebelumnya? Tentu tidak, kita harus hitung ulang lagi,” ungkap Bima belum lama ini ketika diwawancarai dalam kesempatan berkunjung di Kantor BKD Kaltim, Samarinda.
 

Ia juga mengatakan di tahun 2024 itu nantinya harusnya memang sudah ada pegawai ASN yang bisa dipindahkan ke IKN baru.
 

Terkait apakah diperlukan seleksi khusus untuk ASN pusat yang akan masuk ke IKN, Bima menyebut hal itu menurutnya tidak perlu lagi dilakukan sebab di era sekarang ini untuk masuk ASN pun juga sudah melalui tes seleksi ketat.
 

“Untuk masuk ASN kan sudah ada melalui seleksi kompetensinya juga sekarang, tinggal di unit mana siapa yang akan dipindahkan kesana itu yang akan kita prioritaskan terlebih dahulu,” katanya.
 

Selain itu ketika diwawancara terkait apakah masih ada pengadaan formasi CPNS selanjutnya? Bima mengatakan semua tergantung usulan daerah dan melihat kemampuan APBD masing-masing. Sebab untuk membayarkan gaji, pemerintah harus melakukan perencanaan yang akurat.
 

Meski begitu Bima juga berharap pengadaan formasi CPNS jangan sampai diadakan karena hanya sekedar keinginan namun juga karena kebutuhan realnya berapa itu yang harus di perhitungkan dengan matang.
 

“Semua anjab dan abk nya kan juga berubah gara-gara proses bisnis ini. Tata cara semua berubah, kita hitung lagi, apakah memang dibutuhkan sejumlah orang tertentu atau bisa dikurangi menggunakan teknologi informasi. Misalnya tadi  kebutuhan 10 orang, tapi dengan teknologi apakah masih butuh 10 orang? Itu harus dihitung,” timpalnya.
 

Bima juga berharap sekaligus menitipkan pesan bagi generasi ASN di masa depan harus mampu terus meningkatkan kompetensinya.
 

“Ini dunianya sudah berubah, kita harus meningkatkan kompetensi yang berdaya saing dan dilakukan secara individu, jadi masing-masing orang harus sudah bisa meningkatkan kompetensinya, attitude terhadap pekerjaaannya, sehingga masyarakat benar-benar bisa mendapatkan pelayanan yang berkualitas,” harap Bima. Nick

 

Berita Provinsi