Selamat Datang di Website Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Kalimantan Timur
Diddy : PNS Jangan Mucil, Sudah Disekolahkan Malah Rugikan Pemerintah - BKD. Prov.Kaltim

Diddy : PNS Jangan Mucil, Sudah Disekolahkan Malah Rugikan Pemerintah

  Minggu, 10-04-2022   17:56   Renick   738

SAMARINDA - Kepala BKD Kaltim Diddy Rusdiansyah menitipkan amanah dan pesan khusus kepada para CPNS lulusan formasi umum tahun 2021 di lingkungan Pemprov Kaltim.

Lebih tepatnya pesan tegas bagi CPNS yang akan menempati formasi jabatan fungsional (jafung) di bidang kesehatan. Dari sebanyak 22 jabatan, sebagian besar mengisi jabatan sebagai Dokter dan Perawat.

Yaitu dirinya menaruh harapan agar CPNS nantinya dapat bekerja dengan menjunjung tinggi profesionalitas.

Sebab ia tidak ingin lagi menerima laporan adanya CPNS maupun PNS yang merugikan pemerintah terutama di Kaltim. Salah satunya ia menyoroti terkait masalah tugas belajar (tubel) PNS.

"Banyak kasus sebelumnya dalam catatan saya yaitu pernah ada PNS Dokter, ternyata ada juga yang oknum mucil (nakal). Saya utarakan saja apa adanya. Tapi saya yakin tidak ada di ruang ini. Banyak dokter-dokter umum yang menjadi spesialis. Kita sekolahkan baik-baik. Setelah sekolah diluar berapa lama malah ga pulang lagi (ke Kaltim). Alasan ikut suami dan sebagainya," ungkap Diddy usai menyerahkan SK CPNS beberapa waktu lalu di Samarinda.

Adapun kasus yang diceritakannya tadi pernah terjadi pada saat angkatan CPNS sebelumnya. Ia juga mengaku sempat kaget dari banyak kasus (tubel) yang diceritakannya tadi, kebanyakan bukan dari (oknum) laki-laki tetapi malah rata-rata adalah wanita.

"Makanya BKD sekarang cukup ketat, bagi dokter maupun perawat yang mau belajar ambil spesialis maupun S1 dan S2 monggo kita dukung. Tapi (misal) kita lihat dulu background suaminya," tegasnya.

Menurutnya, BKD kini memperketat urusan tubel pegawai karena tidak ingin lagi pemerintah dirugikan dengan hal semacam tadi. Sebab untuk tubel atau menyekolahkan pegawai, pemerintah mengeluarkan dana yang tidak sedikit.

"Jangan sampai Kaltim dirugikan dengan biaya yang besar. Bahkan, pernah ada salah satu dokter yang berani mengundurkan diri jadi PNS dari salah satu RS kita. Berani membayar 2x lipat, setelah ditelusuri modusnya ternyata diterima di salah satu rumah sakit terkemuka di Surabaya, "tambahnya.

Mantan Kepala Diskominfo ini memastikan bahwa Gubernur Kaltim Isran Noor begitu `care` (perhatian) jika ada pegawai yang ingin tubel, tapi sekarang dengan catatan diperketat oleh BKD. Dan, pegawai yang tubel itu pastinya menjamin akan pulang kampung (ke Kaltim) nantinya jika sudah menyelesaikan pendidikan.

Sebagai informasi tambahan, saat itu CPNS formasi 2021 Pemprov Kaltim yang menerima SK CPNS sebanyak 92 orang. Adapun penempatan pada RS Abdul Wahab Sjahranie Samarinda dan RS Kanudjoso Balikpapan. 

Tahap berikutnya setelah menerima SK, mereka harus mengikuti Latsar CPNS selama satu tahun sebelum diangkat PNS 100 persen. Nick

Berita Provinsi