Bandung, Jawa Barat – Masa pensiun bukanlah akhir dari perjalanan hidup seseorang. Sebaliknya, merupakan awal dari babak baru yang penuh potensi dan kesempatan. Dalam konteks ini, pensiun bukanlah batas, melainkan peluang untuk menggali lebih dalam kreativitas, inovasi, dan kontribusi bagi masyarakat.

Namun, transisi dari kehidupan kerja yang sibuk menuju masa pensiun seringkali tidaklah mulus. Perubahan ini dapat menimbulkan tantangan baru, termasuk yang dikenal sebagai "Post Power Syndrome", kondisi ini umumnya dialami oleh orang yang baru pensiun dari pekerjaannya.

Oleh karena itu, selain persiapan finansial dan mental, penting juga untuk memperkuat dimensi spiritualitas sebagai modal penting dalam menjalani masa pensiun dengan penuh makna.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Kalimantan Timur, Deni Sutrisno, kepada 40 peserta seminar dan konseling bagi PNS Pra Purna Tugas Tahun 2029 di lingkungan Pemprov Kaltim. Acara tersebut diadakan di Hotel Best Western La Grande, Bandung, pada Selasa (14/5/2024).

Kegiatan yang dilaksanakan setiap tahunnya ini merupakan wujud perhatian dari Pemprov Kaltim, khususnya dalam mempersiapkan pegawai yang akan pensiun.

“Masa pensiun tidak berarti segala-galanya berakhir. Bapak dan ibu masih memiliki kesempatan untuk berkreasi maupun berinovasi. Aktivitas tidak berhenti hanya karena tidak lagi aktif sebagai pegawai. Mungkin dulu saat dinas, waktu kita terbatas oleh rutinitas, namun kini ada lebih banyak waktu untuk berkumpul dengan keluarga,” ujar Deni.

Menurut Deni, modal yang lebih utama dari semua itu adalah meningkatkan nilai spiritual diri. “Bekal yang lebih utama adalah takwa kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, karena itulah yang akan dibawa ke akhirat. Saya yakin semua agama mengajarkan hal yang sama,” tambahnya, mengingatkan diri sendiri sekaligus mengajak bersama.

“Saya yakin bapak dan ibu sudah sangat mempersiapkan diri, meskipun pensiun masih 5 tahun lagi. Dari kami, kegiatan ini hanya sebagian kecil atau stimulan untuk menggali lebih dalam persiapan pensiun,” tambah Deni.

Materi wirausaha disampaikan oleh narasumber dari Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Bandung Barat. Sementara itu, materi finansial terkait penawaran simpan pinjam layanan modal usaha disampaikan oleh Bankaltimtara, dan materi seminar serta konseling oleh Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung, Pusat Pengembangan SDM dan Organisasi.

Rangkaian kegiatan mencakup seperti pemberian materi wiraausaha, kesehatan mental rohani, bimbingan seputar konseling, dan kunjungan ke pelaku usaha atau UKM. Kabid Pembinaan BKD Kaltim, Adisurya Agus, melaporkan bahwa kunjungan lokasi akan dilaksanakan pada Rabu (15/5/2024) ke beberapa pelaku usaha, antara lain Tahu Susu Lembang dan La Fresa Farm Petik Strawberry, dan Kopi Luwak Cikole.

Dengan adanya bimbingan konseling, diharapkan peserta dapat mengetahui sejauh mana kesiapan mereka dalam menghadapi pensiun nantinya.

Melalui kegiatan ini pula, diharapkan peserta dapat mengambil pengalaman dari kunjungan ke lokasi pelaku usaha, dengan prinsip Amati, Tiru, dan Modifikasi (ATM) yang bisa diterapkan di tempat asal mereka. Sekaligus betujuan memotivasi para PNS agar berpikir kreatif dan keluar dari zona nyaman mereka, sehingga masa pensiun menjadi lebih produktif dan bermanfaat.Nick/Ra