SAMARINDA – Kepala Kantor Regional BKN wilayah VIII Banjarmasin Darmuji menyebutkan untuk memperoleh kader-kader Aparatur Sipil Negara (ASN) yang kompeten diperlukan untuk melakukan pemetaan, yaitu dengan cara melaksanakan penilaian kompetensi atau dengan metode assessment center. Didalam penilaian terdiri dari potensi dan kompetensi.

“Seluruh pegawai itu nantinya masuk dalam penilaian kompetensi, didalamnya ada potensi dan kompetensi. Potensi yang dimiliki nantinya dikembangkan, kalau hasil penilaian dia yang start terbaik di posisi bagus katakanlah nilainya 9,9 maka penempatannya lebih mudah,” ucap Darmuji ketika dikonfirmasi baru-baru ini usai meninjau titik lokasi pelaksanaan seleksi CPNS Formasi Pemprov Kaltim di Kantor UPTD Penilaian Kompetensi Pegawai (PKP) BKD Kaltim, Selasa (21/9).

Sebaliknya, lanjut Darmuji, jika hasil penilaian berada di nilai 8 atau 7, maka perlu dikembangkan potensinya sehingga nanti bisa meningkatkan tugas sesuai kompetensi bidang yang dimiliki.

“Jika nilainya rendah maka akan dilakukan pembinaan, sehingga kinerjanya nanti bisa naik, itulah tujuan adanya assessment center,” ungkapnya.

Menurutnya berkat hasil pemetaan, manfaat yang bisa didapat salah satunya dapat menjadi referensi untuk menempatkan pegawai di posisi yang tepat sesuai bidang dan kompetensinya, sehingga ASN itu nantinya dapat melayani masyarakat dengan baik.

Masih terkait penilaian kompetensi, Kakanreg BKN VIII Darmuji juga menyampaikan ucapan selamat kepada UPTD Penilaian Kompetensi Pegawai (PKP) BKD Provinsi Kaltim yang baru saja meraih akreditasi A.

“Dengan akreditasi A ini, untuk wilayah Kaltim maka tidak perlu lagi datang jauh-jauh ke Jakarta. Harapannya, Pemprov Kaltim juga bisa berkoloborasi untuk beberapa kegiatan dengan Kanreg BKN, karena kami juga ada Assessment Center,” katanya menandaskan.

Nampak dalam foto, Kakanreg Darmuji didampingi Kepala UPTD PKP Yuli Fitriyanti saat diajak untuk melihat-lihat beberapa ruangan yang ada di Kantor UPTD PKP. Nick