Selamat Datang di Website Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Kalimantan Timur
Siapkan SDM, Kepala BKN Bima : Tren Normal Baru Pekerjaan ASN - BKD. Prov.Kaltim

Siapkan SDM, Kepala BKN Bima : Tren Normal Baru Pekerjaan ASN

  Jumat, 16-10-2020   19:20   Renick   683

Balikpapan - Bicara Lima Program prioritas Presiden Joko Widodo disebut dua diantaranya adalah Pengembangan SDM Menuju Era Teknologi Informasi dan Reformasi Birokrasi.

Dua hal itulah yang menjadi dasar oleh pemerintah untuk melakukan reformasi birokrasi, utamanya dari sisi SDM secara lebih cepat dan radikal.

Terutama hidup diera peradaban baru dengan segala kecanggihan yang ditawarkan.

Berikut, dikemukakan Kepala BKN Bima Haria Wibisana saat menjadi salah satu Guest Speaker pada Rapat Koordinasi Kepegawaian se Kaltim tahun 2020 yang digelar di Balikpapan melalui virtual Zoom Kamis (15/10).

Dirinya mengibaratkan hidup ini bagai `metafora` yang artinya selalu berubah.

"Kita mungkin bisa mulai melakukan reimajinasi. Misal, di era sekarang ini ada berapa banyak orang yang masih punya telepon di rumahnya dan masih bayar tagihan perbulan. Saya punya telpon dirumah, tapi tidak pernah berdering. 

Atau masih adakah dari kita yang masih menggunakan peta untuk melihat tujuan kalau bepergian, rasa-rasanya hampir semua sudah melihat dari smartphonenya masing-masing melalui G maps. 

Adakah dari kita yang masih membaca koran? faktanya koran nyaris tidak disentuh, dimeja bertumpuk karena lebih suka membaca secara online yang bisa dibaca kapanpun.

Seberapa banyak dari kita yang masih menulis surat pada keluarganya, sahabat dan lain-lain?

"Pertanyaannya, apa adakah yang memerhatikan bahwa di lingkungan kerja kita ada yang berubah? kalau tidak ada, mungkin ada sesuatu yang keliru disitu, " jelas, Bima.

Dia menilai, sejak adanya virus Covid-19 tanpa disadari telah terjadi banyak perubahan yang luar biasa terhadap pelayanan publik dan pemerintah semuanya tiba-tiba serba digital.

Yakni, kini dengan Work From Home (WFH) hampir 95-100 persen pelayanan publik masih bisa berjalan dgn baik karena adanya inovasi-inovasi.

"Inovasi-inovasi inilah yang harus tetap terjaga sehingga kita bisa masuk era masyarakat 5.0 ( society 5.0) secara penuh, " katanya.

Perubahan-perubahan tadi Bima juga tak memungkiri akan berpengaruh pada dunia pekerjaan.

Layaknya dalam rakornas kepegawaian dua tahun lalu pemerintah sudah membahasnya.

"Bahwa, profesi anda sekarang ini dalam 10 tahun kedepan 70 persen akan punah, akan muncul 70 persen lagi  profesi baru yang sekarang ini belum eksis,  akan banyak pekerjaan-pekerjaan baru yang tadinya tidak ada, "tuturnya.

Terkait perubahan peradaban era baru tadi, dalam beberapa waktu ini BKN terus  mencoba melaunching sistem digital manajemen ASN secara penuh pada bulan november nanti.

"Kalau itu kita launching, kira-kira analis kepegawaian masih ada tidak? atau masih dibutuhkan tidak? karena pekerjaaannya sudah diambil alih oleh teknologi digital, tidak adalagi angka kredit yang bisa dicari oleh anpeg dan itu harus berubah," terangnya.

Terlintas pula dalam benak 
Bima apa yang mesti disiapkan, misal anpeg tadi berubah menjadi konsultan SDM, sebab pekerjaan ini kedepan akan banyak sekali bermunculan.

Hal lainnya, Ia katakan tempat bekerjapun akan berubah, kalau kemarin WFH terutama di Jakarta bisa menyelesaikan pelayanan publik dengan baik sehingga kenapa perlu WFO ? kenapa tidak Work From Anywhere (WFA).

Transformasi teknologi ini sudah menjadi tuntutan ASN di pusat, kita bisa saja kerja dari rumah terutama yang milennial, kenapa mesti masuk kantor, itu akan menjadi pertanyaan dan butuh jawaban.

"Bisa mengerjakan kapanpun, dimanapun dan lebih singkat. Misal, kalau saya mesti ke kekantor harus memakan waktu 8 jam, padahal ini saya WFH bisa kok selesaikan dalam 3 jam.  Kalau dalam 3 jam selesai, bisa gak sisa waktunya utk mengerjakan yg lain? pertanyaannya kenapa PNS itu harus fulltime ? kenapa tidak partime saja? ini akan menjadi diskusi atau debat yang intens kedepan, "

Sehingga pekerjaan dan sisi interaksinya pun berubah dengan adanya IT pekerjaan jadi lebih  kompleks. (Dinfobkdkaltim/nick)

Berita Provinsi