SAMARINDA - Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Kalimantan Timur melaksanakan sosialisasi pengelolaan arsip dinamis di lingkungan internal BKD. Acara ini dihadiri oleh para pejabat manajerial maupun non-manajerial yang bertugas dalam pengelolaan arsip di lingkungan BKD.

Kegiatan ini dibuka oleh Sekretaris BKD, Abdul Munif. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya kegiatan ini sebagai tindak lanjut dari Undang-Undang No. 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan. Abdul Munif menyatakan bahwa BKD Provinsi Kalimantan Timur telah memiliki satu Unit Kearsipan Perangkat Daerah (UKPD) dan lima Unit Pengolah Pencipta Arsip (UPPA) sebagai bagian dari upaya peningkatan pengelolaan arsip di instansi tersebut.

"Pengelolaan arsip yang baik dan profesional hanya bisa dilakukan apabila kita memiliki sumber daya manusia yang mumpuni sebagai pelaksana pengelolaan arsip. Dengan arsip yang tertata rapi, teratur, dan mudah ditemukan, kebutuhan informasi dapat terpenuhi sesuai dengan kaidah-kaidah kearsipan yang berlaku," ujar Abdul Munif. Beliau juga menambahkan bahwa sosialisasi ini bertujuan untuk memastikan pengelolaan arsip dinamis, baik arsip aktif maupun inaktif, dapat dilakukan dengan baik di lingkungan BKD.

Materi utama dalam acara ini disampaikan oleh narasumber dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Kalimantan Timur, Ibu Dewi Susanti, S.E., M.M. Dalam paparannya, Dewi menyampaikan poin penting mengenai Undang-Undang No. 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan. "Arsip adalah rekaman kegiatan atau peristiwa dalam berbagai bentuk dan media, sesuai perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Arsip ini dibuat dan diterima oleh lembaga negara, pemerintah daerah, serta organisasi lainnya dalam pelaksanaan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara," jelasnya.

Acara ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran serta kompetensi pegawai dalam mengelola arsip sesuai standar yang berlaku, sehingga BKD Kaltim dapat menjaga kearsipan dengan lebih efektif dan efisien. Nick