Samarinda, 29/5/2025 - Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur terus mendorong peningkatan kualitas pelayanan publik, khususnya di sektor kesehatan, melalui penguatan jabatan fungsional. Bertempat di Ruang Ruhui Rahayu, Kantor Gubernur Kaltim, Wakil Gubernur Kalimantan Timur H. Seno Aji secara resmi melantik dr Edy Iskandar dalam jabatan fungsional Dokter Ahli Utama.
Dalam sambutannya, Wagub menyampaikan bahwa pelantikan ini bukan semata proses administratif, namun mencerminkan arah kebijakan reformasi birokrasi yang menekankan pada profesionalisme dan pengakuan atas kinerja ASN yang berprestasi.
“Jabatan fungsional ini merupakan bentuk penghargaan negara atas dedikasi, integritas, serta kontribusi seorang dokter yang telah melalui perjalanan panjang dalam pengabdian dan peningkatan kompetensi di bidang kesehatan,” ujar Seno Aji.
dr Edy Iskandar sebelumnya menjabat sebagai Direktur RSUD Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan, dan dinilai berhasil membawa rumah sakit rujukan tersebut menjalankan layanan kesehatan yang adaptif, menjaga standar akreditasi nasional, serta menjadi pusat pembelajaran dan kolaborasi medis di Kalimantan Timur.
“Kontribusi beliau selama memimpin RSUD Kanujoso menjadi fondasi penting dalam membangun sistem pelayanan kesehatan yang inklusif dan berkualitas,” lanjutnya.
Dalam kesempatan itu, Wagub juga menyampaikan harapan agar pejabat fungsional Dokter Ahli Utama dapat terus menjadi motor penggerak dalam transformasi layanan kesehatan, sekaligus menjadi mentor dan teladan bagi generasi dokter selanjutnya.
“Kita sedang berada pada momentum strategis menuju Indonesia Emas 2045 dengan kehadiran Ibu Kota Nusantara. Maka, kesiapan sektor kesehatan menjadi sangat krusial dalam mendukung pembangunan nasional,” tegasnya.
Pemprov Kaltim melalui visi Kaltim Sukses Menuju Generasi Emas menempatkan kualitas sumber daya manusia, termasuk profesionalisme tenaga kesehatan, sebagai indikator utama pembangunan berkelanjutan.
Wagub Seno Aji menutup sambutannya dengan mengajak seluruh jajaran ASN, khususnya pejabat fungsional di bidang kesehatan, untuk berperan aktif dalam forum-forum strategis daerah, termasuk pengembangan sistem kesehatan berbasis inovasi dan kearifan lokal. (BKDKaltim/RN)
